KPRI Usaha Jaya Larantuka Dinyatakan Sehat

04-05-2021 |
Laurensius Leba Tukan

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Usaha Jaya Larantuka, dinyatakan  sehat 80.60% berdasarkan evaluasi Dinas Koperasi dan UKM Flores Timur. Capaian ini berkat kerjasama dari segenap elemen terkait.
KPRI Usaha Jaya yang kini berumur 43 Tahun atau berdiri sejak 1976 adalah koperasi yang menghimpun Pegawai Negeri di Kabupaten Flores Timur. Ada dua usaha yang dijalankan dalam memberi pelayanan anggota yakni Usaha Simpan Pinjam dan Usaha Pertokoan.
Melalui Koperasi ini, para Pegawai di Kabupaten Flores Timur terkhusunya para guru terbantu baik dari pelayanan modal usaha, biaya pendidikan, barang sembako, perangkat rumah tangga, alat elektronik hingga bahan bangunan. Bunga pinjaman yang kecil yakni 1% yang hampir setara dengan bunga bank, layanan jasa pertokoan yang bisa dibayar secara kredit sangat membantu para anggota. Tahun Buku 2019, KPRI Usaha Jaya Larantuka menggelar RAT pada Senin -Selasa (24-25/2/2020) bertempat di Aula Saron Larantuka.
Gregorius Talu Werang, Ketua KPRI Usaha Jaya Larantuka dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa RAT adalah forum yang mutlak dilaksanakan pada ujung usaha satu tahun buku. Pada forum RAT menjadi ruang evalusi, refleksi dan membangun mimpi ke depan. “RAT adalah forum tertiggi dalam koperasi untuk memutuskan segala hal yang berkaitan dengan koperasi. Forum RAT mutlak dilaksanakan sebagai momentum untuk mengevaluasi Laporan Pertangungjawaban Pengurus Tahun Buku 2019 dan merancang Program Kerja Tahun Buku 2020,” kata Goris.
Wakil Bupati Agustinus Payong Boli, dalam sambutan membuka kegiatan memberikan apresiasi kepada keluarga besar KPRI Usaha Jaya yang konsisten menyelenggarakan RAT tepat pada waktunya. Menurut Wakil Bupati, salah satu indikator mengukur kesehatan sebuah koperasi adalah RAT terlaksana tepat pada waktunya. “Apresiasi untuk KPRI Usaha Jaya yang tetap konsisten menyelenggarakan RAT tepat pada waktunya. Ini menandakan bahwa Koperasi Usaha Jaya adalah sebuah lembaga koperasi yang sehat. Pertahankan ini dan kembangankan program -program yang berpihak pada pelayanan untuk kesejahteraan para anggota,”kata Wabup Agus Boli .
Baca Juga:  Pimpin Pemuda Katolik NTT, Agus Boli Dorong Kader Kuasai Ekonomi dan Kepemimpinan
Dia mendorong KPRI Usaha Jaya untuk memberikan modal bagi anggota untuk berwirausaha. “Saya mengharapkan sekaligus mendorong KPRI Usaha Jaya untuk memberikan modal kepada anggota untuk membuka usaha. Tidak sekedar meminjam semata untuk memenuhi kebutuhan, tetapi harus ada perputaran uang dan ada keuntungan yang diperoleh. Banyak usaha yang bisa dikembangkan. Tidak harus membutuhkan lahan yang luas. Digerakkan mulai dari halaman rumah juga bisa. Pelihara ternak, membuka kios adalah beberapa alternatif usaha yang menjanjikan,”kata Wabup.
Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Flotim, Kadis PKO Flotim selaku Penasihat, Kadis Koperasi dan UKM Flotim, Ketua Dekopinda, Pengurus dan Pengawas KPRI Usaha Jaya, Koordinator Wilayah KPRI Usaha Jaya, Manager dan Karyawan serta pesera RAT.
Tahun Buku 2019, jumlah SHU diterima anggota tertinggi pertama kedua dan ketiga diantaranya, Rita Ernawati Silalahi (Korwil Larantuka ), Rp. 9.095.000, Andreas Laga (Korwil Lite) Rp. 8. 903.000 dan Petrus Pati Hokeng (Tanjung Bunga), Rp. 6.932.500. Selain mendapatkan SHU, lembaga memberikan hadiah tambahan berupa perabot rumah tangga, dan sembako.**Ikzm